
Contoh soal matematika kelas xii smk semester 1
Menguasai Matematika Kelas XII SMK Semester 1: Panduan Lengkap dengan Contoh Soal dan Pembahasan Mendalam
Tahun ajaran baru seringkali diwarnai dengan semangat baru, terutama bagi siswa kelas XII SMK. Fase ini menjadi krusial karena menandai akhir dari perjalanan mereka di bangku SMK dan persiapan menuju jenjang karir atau pendidikan tinggi. Salah satu mata pelajaran yang menjadi "teman seperjuangan" dalam menghadapi ujian akhir dan berbagai tantangan adalah Matematika. Khususnya di semester 1, materi yang disajikan dirancang untuk memperdalam pemahaman dan mengasah kemampuan problem-solving siswa.
Artikel ini hadir untuk menjadi jembatan bagi Anda, para siswa kelas XII SMK, dalam menguasai materi Matematika semester 1. Kami akan mengulas beberapa topik kunci yang umum diajarkan, lengkap dengan contoh soal yang bervariasi dan pembahasan yang mendalam. Tujuannya adalah agar Anda tidak hanya sekadar menghafal rumus, tetapi benar-benar memahami konsep di baliknya, sehingga mampu menjawab berbagai tipe soal dengan percaya diri.
Topik Kunci Matematika Kelas XII SMK Semester 1
Meskipun kurikulum dapat sedikit bervariasi antar sekolah, beberapa topik berikut ini umumnya menjadi pondasi penting dalam Matematika kelas XII SMK semester 1:

- Statistika Inferensial (Sampel dan Populasi, Distribusi Sampling, Estimasi Parameter)
- Peluang Kejadian Majemuk (Pelung Bersyarat, Kejadian Saling Lepas dan Saling Bebas)
- Transformasi Geometri (Translasi, Refleksi, Rotasi, Dilatasi)
- Barisan dan Deret (Aritmetika dan Geometri, Aplikasi)
- Vektor (Operasi Vektor, Aplikasi dalam Geometri)
Mari kita bedah setiap topik dengan contoh soal dan pembahasannya.
>
1. Statistika Inferensial: Menarik Kesimpulan dari Data
Statistika inferensial adalah cabang statistika yang berfokus pada penarikan kesimpulan tentang suatu populasi berdasarkan data dari sampel yang diambil. Pemahaman mengenai konsep sampel, populasi, dan bagaimana menggunakan data sampel untuk mengestimasi karakteristik populasi sangat penting.
Konsep Kunci:
- Populasi: Keseluruhan kelompok yang menjadi perhatian penelitian.
- Sampel: Bagian dari populasi yang dipilih untuk diamati.
- Parameter: Ukuran karakteristik populasi (misalnya, rata-rata populasi $mu$, proporsi populasi $p$).
- Statistik: Ukuran karakteristik sampel (misalnya, rata-rata sampel $barx$, proporsi sampel $hatp$).
- Distribusi Sampling: Distribusi dari statistik sampel jika kita mengambil banyak sampel dari populasi yang sama.
Contoh Soal 1:
Seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata tinggi badan siswa SMA di suatu kota. Karena tidak memungkinkan untuk mengukur seluruh siswa, peneliti mengambil sampel acak sebanyak 100 siswa. Rata-rata tinggi badan dari sampel tersebut adalah 165 cm dengan standar deviasi 5 cm.
a. Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel dalam kasus ini?
b. Jika peneliti ingin mengestimasi rata-rata tinggi badan seluruh siswa SMA di kota tersebut, statistik apa yang digunakan?
c. Jika rata-rata tinggi badan seluruh siswa SMA di kota tersebut (parameter) adalah 164 cm, apakah hasil sampel ini menunjukkan perbedaan yang signifikan? Jelaskan secara konseptual.
Pembahasan Soal 1:
a. Populasi: Seluruh siswa SMA di kota tersebut.
Sampel: 100 siswa SMA yang diambil secara acak oleh peneliti.
b. Statistik yang digunakan untuk mengestimasi rata-rata tinggi badan seluruh siswa SMA di kota tersebut adalah rata-rata sampel ($barx$). Dalam kasus ini, $barx = 165$ cm.
c. Rata-rata sampel (165 cm) memang berbeda dari rata-rata populasi (164 cm). Secara konseptual, perbedaan ini mungkin terjadi karena variasi alami antar sampel. Dalam statistika inferensial, kita menggunakan uji hipotesis atau interval kepercayaan untuk menentukan apakah perbedaan ini signifikan secara statistik atau hanya kebetulan semata. Jika perbedaan ini sangat kecil dan tidak jauh dari rata-rata populasi, kita cenderung menganggapnya sebagai variasi acak. Namun, jika perbedaannya besar atau standar deviasi sampel cukup kecil, ini bisa mengindikasikan bahwa rata-rata tinggi badan populasi mungkin memang berbeda dari 164 cm, atau ada faktor lain yang memengaruhi. Untuk menjawab secara pasti apakah signifikan, diperlukan uji statistik lebih lanjut (misalnya, uji-t).
>
2. Peluang Kejadian Majemuk: Kombinasi Peristiwa
Peluang kejadian majemuk mempelajari probabilitas terjadinya dua atau lebih kejadian secara bersamaan atau berurutan. Ini melibatkan pemahaman tentang kejadian saling lepas, kejadian saling bebas, dan peluang bersyarat.
Konsep Kunci:
- Kejadian Saling Lepas: Dua kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika keduanya tidak dapat terjadi bersamaan. $P(A cap B) = 0$.
- Kejadian Saling Bebas: Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika terjadinya kejadian A tidak memengaruhi peluang terjadinya kejadian B, dan sebaliknya. $P(A cap B) = P(A) times P(B)$.
- Peluang Bersyarat: Peluang terjadinya kejadian A dengan syarat kejadian B telah terjadi, dilambangkan $P(A|B)$. Dirumuskan sebagai $P(A|B) = fracP(A cap B)P(B)$.
Contoh Soal 2:
Dalam sebuah kotak terdapat 5 bola merah dan 3 bola biru. Dua bola diambil satu per satu tanpa pengembalian.
a. Berapa peluang bola pertama yang terambil berwarna merah?
b. Berapa peluang bola kedua yang terambil berwarna biru, jika bola pertama yang terambil berwarna merah? (Peluang bersyarat)
c. Berapa peluang kedua bola yang terambil berwarna merah?
Pembahasan Soal 2:
Jumlah total bola dalam kotak adalah $5 + 3 = 8$ bola.
a. Peluang bola pertama yang terambil berwarna merah:
$P(textMerah pertama) = fractextJumlah bola merahtextJumlah total bola = frac58$.
b. Peluang bola kedua yang terambil berwarna biru, jika bola pertama yang terambil berwarna merah:
Setelah bola merah pertama terambil dan tidak dikembalikan, tersisa 4 bola merah dan 3 bola biru, dengan total 7 bola.
$P(textBiru kedua | textMerah pertama) = fractextJumlah bola birutextJumlah bola tersisa = frac37$.
c. Peluang kedua bola yang terambil berwarna merah:
Ini adalah peluang kejadian majemuk yang saling bebas karena pengambilan dilakukan tanpa pengembalian, sehingga kejadian pertama memengaruhi kejadian kedua.
$P(textMerah pertama cap textMerah kedua) = P(textMerah pertama) times P(textMerah kedua | textMerah pertama)$
Peluang merah kedua setelah merah pertama terambil adalah $frac47$ (karena tersisa 4 bola merah dari 7 bola total).
$P(textMerah pertama cap textMerah kedua) = frac58 times frac47 = frac2056 = frac514$.
>
3. Transformasi Geometri: Perubahan Posisi dan Bentuk
Transformasi geometri mempelajari perubahan posisi, ukuran, dan orientasi suatu objek geometri pada bidang datar. Ini mencakup translasi (pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi (perputaran), dan dilatasi (perbesaran/pengecilan).
Konsep Kunci:
- Translasi: Menggeser setiap titik objek sejauh vektor tertentu. Jika titik $P(x, y)$ ditranslasikan oleh $T(a, b)$, bayangannya adalah $P'(x+a, y+b)$.
- Refleksi: Mencerminkan objek terhadap garis atau titik.
- Terhadap sumbu-x: $(x, y) to (x, -y)$
- Terhadap sumbu-y: $(x, y) to (-x, y)$
- Terhadap garis $y=x$: $(x, y) to (y, x)$
- Terhadap titik asal (0,0): $(x, y) to (-x, -y)$
- Rotasi: Memutar objek mengelilingi titik pusat rotasi sejauh sudut tertentu.
- Dilatasi: Mengubah ukuran objek dengan faktor skala tertentu.
Contoh Soal 3:
Titik $A(2, 3)$ ditransformasikan oleh:
a. Translasi $T(-1, 4)$. Tentukan koordinat bayangan titik A.
b. Refleksi terhadap sumbu-y. Tentukan koordinat bayangan titik A.
c. Rotasi sebesar $90^circ$ berlawanan arah jarum jam mengelilingi titik asal (0,0). Tentukan koordinat bayangan titik A.
Pembahasan Soal 3:
a. Translasi:
Titik $A(2, 3)$ ditranslasikan oleh $T(-1, 4)$.
Koordinat bayangan $A’$ adalah $(x+a, y+b)$.
$A'(2 + (-1), 3 + 4) = A'(1, 7)$.
b. Refleksi terhadap sumbu-y:
Aturan refleksi terhadap sumbu-y adalah $(x, y) to (-x, y)$.
Untuk titik $A(2, 3)$, bayangannya adalah $A'(-2, 3)$.
c. Rotasi $90^circ$ berlawanan arah jarum jam mengelilingi titik asal:
Aturan rotasi $90^circ$ berlawanan arah jarum jam mengelilingi titik asal adalah $(x, y) to (-y, x)$.
Untuk titik $A(2, 3)$, bayangannya adalah $A'(-3, 2)$.
>
4. Barisan dan Deret: Pola Bilangan yang Terstruktur
Barisan dan deret merupakan materi yang mempelajari urutan bilangan dan jumlah dari urutan bilangan tersebut. Dua jenis utama yang sering dibahas adalah barisan dan deret aritmetika (penambahan konstan) dan geometri (perkalian konstan).
Konsep Kunci:
- Barisan Aritmetika: Suku-suku berurutan memiliki selisih yang tetap (beda, $b$).
- Rumus suku ke-n: $U_n = a + (n-1)b$
- Rumus jumlah n suku pertama: $S_n = fracn2(2a + (n-1)b)$ atau $S_n = fracn2(a + U_n)$
- Barisan Geometri: Suku-suku berurutan memiliki rasio yang tetap (rasio, $r$).
- Rumus suku ke-n: $U_n = a cdot r^n-1$
- Rumus jumlah n suku pertama: $S_n = fraca(r^n – 1)r-1$ (untuk $r neq 1$)
Contoh Soal 4:
Sebuah pabrik memproduksi sepatu. Pada bulan pertama, pabrik memproduksi 100 pasang sepatu. Setiap bulan berikutnya, produksi meningkat sebanyak 20 pasang sepatu dari bulan sebelumnya.
a. Berapa pasang sepatu yang diproduksi pada bulan ke-5?
b. Berapa total pasang sepatu yang diproduksi selama 1 tahun pertama (12 bulan)?
Pembahasan Soal 4:
Ini adalah contoh barisan aritmetika.
- Suku pertama (produksi bulan pertama), $a = 100$.
- Beda (peningkatan produksi per bulan), $b = 20$.
a. Produksi pada bulan ke-5 ($U_5$):
Menggunakan rumus suku ke-n: $U_n = a + (n-1)b$
$U_5 = 100 + (5-1) times 20$
$U_5 = 100 + (4) times 20$
$U_5 = 100 + 80$
$U_5 = 180$ pasang sepatu.
b. Total produksi selama 1 tahun pertama (12 bulan) ($S_12$):
Menggunakan rumus jumlah n suku pertama: $Sn = fracn2(2a + (n-1)b)$
$S12 = frac122(2 times 100 + (12-1) times 20)$
$S12 = 6(200 + (11) times 20)$
$S12 = 6(200 + 220)$
$S12 = 6(420)$
$S12 = 2520$ pasang sepatu.
>
5. Vektor: Besaran yang Memiliki Nilai dan Arah
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai (magnitude) dan arah. Dalam matematika, vektor sering direpresentasikan sebagai panah atau sebagai pasangan angka dalam koordinat. Vektor memiliki operasi-operasi seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian skalar.
Konsep Kunci:
- Representasi Vektor: Vektor $vecAB$ dapat ditulis dalam bentuk komponen sebagai $vecv = beginpmatrix x y endpmatrix$ atau $xhati + yhatj$.
- Penjumlahan Vektor: Jika $vecu = beginpmatrix u_1 u_2 endpmatrix$ dan $vecv = beginpmatrix v_1 v_2 endpmatrix$, maka $vecu + vecv = beginpmatrix u_1+v_1 u_2+v_2 endpmatrix$.
- Perkalian Skalar: Jika $k$ adalah skalar, maka $kvecu = kbeginpmatrix u_1 u_2 endpmatrix = beginpmatrix ku_1 ku_2 endpmatrix$.
- Aplikasi: Vektor sering digunakan untuk merepresentasikan perpindahan, kecepatan, gaya, dan dalam pembuktian geometri.
Contoh Soal 5:
Diberikan vektor-vektor $veca = beginpmatrix 3 -2 endpmatrix$ dan $vecb = beginpmatrix -1 5 endpmatrix$.
a. Tentukan hasil dari $veca + vecb$.
b. Tentukan hasil dari $2veca – vecb$.
c. Jika titik P memiliki posisi vektor $vecp = beginpmatrix 1 4 endpmatrix$ dan titik Q memiliki posisi vektor $vecq = beginpmatrix 5 -2 endpmatrix$, tentukan vektor $vecPQ$.
Pembahasan Soal 5:
a. Penjumlahan Vektor:
$veca + vecb = beginpmatrix 3 -2 endpmatrix + beginpmatrix -1 5 endpmatrix = beginpmatrix 3+(-1) -2+5 endpmatrix = beginpmatrix 2 3 endpmatrix$.
b. Perkalian Skalar dan Pengurangan Vektor:
$2veca – vecb = 2 beginpmatrix 3 -2 endpmatrix – beginpmatrix -1 5 endpmatrix$
$= beginpmatrix 6 -4 endpmatrix – beginpmatrix -1 5 endpmatrix$
$= beginpmatrix 6-(-1) -4-5 endpmatrix = beginpmatrix 7 -9 endpmatrix$.
c. Vektor Posisi dan Vektor Antartitik:
Vektor $vecPQ$ adalah vektor yang menghubungkan titik P ke titik Q. Ini dapat dihitung dengan mengurangkan vektor posisi Q dengan vektor posisi P: $vecPQ = vecq – vecp$.
$vecPQ = beginpmatrix 5 -2 endpmatrix – beginpmatrix 1 4 endpmatrix = beginpmatrix 5-1 -2-4 endpmatrix = beginpmatrix 4 -6 endpmatrix$.
>
Penutup: Kunci Sukses adalah Latihan dan Pemahaman Konsep
Menguasai Matematika kelas XII SMK semester 1 memang membutuhkan usaha yang konsisten. Materi yang disajikan seringkali merupakan dasar untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau untuk aplikasi dalam dunia kerja.
Kunci utama keberhasilan dalam belajar Matematika adalah:
- Pahami Konsep: Jangan hanya menghafal rumus. Cobalah untuk mengerti "mengapa" rumus tersebut berlaku.
- Latihan Soal Variatif: Kerjakan berbagai macam soal, dari yang mudah hingga yang menantang. Ini akan membantu Anda mengenali pola soal dan cara penyelesaiannya.
- Diskusi dan Bertanya: Jangan ragu untuk berdiskusi dengan teman atau bertanya kepada guru jika ada materi yang belum dipahami.
- Manfaatkan Sumber Belajar: Gunakan buku teks, modul, video pembelajaran, dan contoh soal seperti yang ada di artikel ini.
Dengan persiapan yang matang dan strategi belajar yang tepat, Anda pasti dapat meraih hasil yang memuaskan dalam mata pelajaran Matematika kelas XII SMK semester 1. Selamat belajar dan semoga sukses!
>
Artikel ini mencakup sekitar 1200 kata dengan rincian topik, konsep kunci, contoh soal, dan pembahasan mendalam. Anda dapat menyesuaikan detail atau menambahkan contoh soal lain sesuai kebutuhan spesifik.